Monday, January 1, 2018

Pengertian Bubble Sort, Lengkap!

Pengertian Bubble Sort, Lengkap! - Bubble sort merupakan salah satu metode pengurutan data atau penyusunan data yang menggunakan sistem pengurutan berdasarkan perbandingan per nilai data yang akan disusun atau di urutkan. Sebelumnya sudah dijelaskan apa itu Sort atau sortir atau pengurutan, sekarang akan dibahas salah satu metode dari sort tersebut. Untuk Buble sort ini bisa dikatagorikan penyusunan data yang cukup mudah dan tidak berbelit-belit. Karena itu banyak digunakan pada sistem algoritma dari para pengembang program. Pencarian data pun dengan menggunakan metode ini menjadi cukup mudah.

Pengertian Bubble Sort, Lengkap!

Seperti yang sudah dijelaskan, bubble sort menggunakan teknik perbandingan data, maksudnya adalah setiap data-data yang berada dalam suatu himpunan atau baris akan dibandingnkan nilai yang dimiliki oleh masing-masing data tersebut. Misal pada suatu himpunan atau kelompok, ada data A, B, dan C. Untuk mengurutkannya kita akan membandingkan nilai yang dimiliki masing-masing data tersebut. A akan dibandingkan dengan si B, misal nilai A lebih kecil maka letak berubah karena A sudah di kiri. Lalu kita bandingkan B dengan C. Misal C lebih  kecil dari B maka C akan dipindahkan ke sebelah kiri sehingga urutannya adalah A-C-B. Garis besarnya adalah seperti itu. Jadi intinya, pada sebuah baris sequence, data yang paling kanan akan dibandingkan dengan data dikirinya. Nilai data yang lebih kecil akan ditukarkan letaknya ke kanan, sehingga nanti nilai terkecil akan menempati baris paling kiri dan nilai terbesar akan menempati baris paling kanan.

Contoh Bubble Sort

Contoh Penerapan :
Jika masih bingung dengan penjelasan diatas, maka kalian perlu memperhatikan contoh penrapan dibawah ini, karena akan mimin jelaskan bagaimana penyortiran atau penyusunan data berdasarkan masing-masing nilai secara ascending dengan metode bubble sort.

Misalkan kita punya data dengan nilai sebagai berikut

5 9 12 25 7 4 15 3 10 30

Dari baris sequence diatas, nilai masih acak dan belum terurut. Maka itu dengan metode bubble sort akan kita sortir sehingga barisnya menjadi ascending. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut

1. Dari data tersebut kita lihat nilai paling kanan. Nilainya adalah 30. Metode bubble sort adalah membandingkan yang kanan dengan yang kiri. Sebelah kiri nya 30 adalah 10. Nah sekarang kita bandingkan apakah nilai 30 lebih kecil atau lebih besar dari 10. Sudah jelas kalau 30 lebih besar, sehingga nilai 30 tetap diam dan tidak berubah.

2. Lalu kita mulai bandingkan nilai 10 dengan nilai kirinya yaitu 3. 10 masih lebih besar dari 3 sehingga letaknya tetap dan begitu juga letak nilai 3.

3. Lalu nilai berikutnya yaitu nilai 3 yang akan kita bandingkan dengan kiri nya yaitu 15. Kali ini, nilai 3 lebih kecil dari nilai 15 sehingga akan kita tukar, letak 3 dan 15.

5 9 12 25 7 4 3 15 10 30

4. Selanjutnya kita bandingkan nilai 3 dengan nilai sebelah kiri nya yaitu 4. Ternyata nilai 3 masih lebih kecil dari nilai 4. Dengan begitu kita tukarkan letak nilai 3 dengan nilai 4.

5 9 12 25 7 3 4 15 10 30

5. Berikutnya, kita bandingkan 3 dengan 7. Nilai 3 masih lebih kecil dari nilai 7 maka kita tukarkan.

5 9 12 25 3 7 4 15 10 30

6. Nilai 3 masih belum pas letaknya maka itu kita bandingkan lagi dengan sebelah kiri nya yaitu nilai 25. Jelas 3 lebih kecil sehingga kita tukarkan kembali.

5 9 20 3 25 7 4 15 10 30

7. Lalu 3 akan kita bandingkan dengan 20. Masih lebih kecil, maka kita tukarkan.

5 9 3 20 25 7 4 15 10 30

8. Begitu seterusnya hingga nilai 3 tidak dapat ditukarkan oleh nilai di sebelah kiri nya.

5 3 9 20 25 7 4 15 10 30

3 5 9 20 25 7 4 15 10 30

Nah letak 3 sudah berada paling kiri dengan begitu menandakan nilai 3 merupakan nilai yang paling kecil di dalam baris sequence. Sudah selesai? Belum, kita belum mengurutkan semuanya. Maka itu kita mulai kembali dari awal yaitu dari sebelah paling kana baris.

9. Kita bandingkan 30 dengna 10 dan ternyata tidak berubah.

10. Lalu kita bandingkan 10 dengan 15. ternyat 10 lebih kecil, maka kita tukarkan.

3 5 9 20 25 7 4 10 15 30

11. Begitu seterusnya.

3 5 9 20 25 4 7 10 15 30

3 5 9 20 4 25 7 10 15 30

3 5 9 4 20 25 7 10 15 30

3 5 4 9 20 25 7 10 15 30

3 4 5 9 20 25 7 10 15 30

Sampai disini nilia 4 sudah tidak bisa ditukarkan lagi maka sudah pas letaknya. Tinggal sisa nilai yang lain.

3 4 5 9 20 7 25 10 15 30

3 4 5 9 7 20 25 10 15 30

3 4 5 7 9 20 25 10 15 30

3 4 5 7 9 20 10 25 15 30

3 4 5 7 9 10 20 25 15 30

3 4 5 7 9 10 20 15 25 30

3 4 5 7 9 10 15 20 25 30

Alahasil, sudah kita urutkan nilai-nilai acak tadi menjadi nilai urut secara ascending dengan metode bubble sort. Jadi seperti itulah kira-kira cara metode bubble sort bekerja.

Pengertian Insertion Sort, Lengkap!

Pengertian Insertion Sort, Lengkap! - Insertion sort merupakan salah satu dari enam jenis metode pengurutan atau penyusunan data pada sort. Sesuai dengan namanya, metode insertion merupakan metode yang menggunakan teknik peyisipan data pada suatu kumpulan atau baris atau susunan data dalam himpunan. Data yang di-insert akan disisipkan pada baris yang sudah dibandingkan sebelumnya. Agar lebih jelas bisa kalian simak lebih lanjut di bagian metode nanti.

Pengertian Insertion Sort, Lengkap!

Pada metode insertion sort nanti akan adalah fully sorted atau penyusunan sudah full. Maksudnya? Jadi ketika suatu himpunan sudah tersusun atau sodah tersorri maka kita sebit fully sorted. Penyusunan yang sudah pas. Istilah tersebut akan digunakan pada metode sort dan salah satunya pada insertion sort. Bagaimanakah langkah penyusunan atau pengurutan data berdasarkan metode insertion sort? Dapat kita simak pada bagian pembahasan metode dibawah ini :

Pengertian Insertion Sort, Lengkap!

Metode
Metode Insertion sort akan dibahas menggunakan cara berikut. Sebelumnya kita sudah mempunyai suatu baris data yang akan kita susun. Sebagai contonya:

5 6 2 9 8 3

Dari baris diatas kita akan susun menggunakan metode insertion sort dan akan kita lakukkan secara ascending. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.

1. Dari baris kita akan tetapkan nilai pada bagian paling kiri sebagai fully sorted. Pada baris bernilai 5. Maka kita tetapkan nilai 5 fully sorted.

5 6 2 9 8 3

2. Setelah itu, kita akan membandingkan kembali nilai berikutnya yaitu data yang bernilai 6. Kita bandingkan dengan nilai yang sudah fully sorted tadi yaitu 5. Setelah kita bandingkan ternyata nilai 6 lebih besar dari nilai 5. Maka tidak ada perubahan posisi alias tetap dan nilai 5 dan 6 kita nyatakan fully sorted.

5 6 2 9 8 3

3. Kembali kita bandingkan data berikutnya yaitu data bernilai 2 dengan kirinya yaitu nilai 6. Angka 2 lebih kecil dari angka 6 maka kita tukarkan posisinya.

5 2 6 9 8 3

Lalu kita bandingkan kembali dengan nilai kirinya yaitu nilai 5. Dan tetap angka 2 lebih kecil dari angka 5 sehingga kita tukarkan kembali posisinya hingga tidak ada nilai yang bisa dibandingkan. Maka nilai 2, 5, dan 6 kita nyatakan fully sorted.

2 5 6 9 8 3

4. Langkah berikutnya juga sama, kita bandingkan nilai 9 dengan kirinya yaitu angka 6. 9 Lebih besar daripada 6 maka tidak ada perubahan posisi.

5. Lalu bandingkan angka 8 dengan 9. 8 lebih kecil dari nilai 9 maka kita tukarkan posisinya.

2 5 6 8 9 3

Karena 8 lebih besar daripada 6 maka nilai 8 tidak akan kita ubah kembali posisinya sehingga nilai sudah fully sorted.

6. Kita bandingkan angka terakhir yaitu nilai 3 dengan kirinya yaitu 9. Ternyata lebih kecil, maka kita tukarkan posisinya.

2 5 6 8 3 9

Nilai 3 lebih kecil dari nilai 8 maka kita kembali tukar posisinya.

2 5 6 3 8 9

Nilai 3 lebih kecil dari nilai 6 maka kita kembali tukar posisinya.

2 5 3 6 8 9

Nilai 3 lebih kecil dari nilai 5 maka kita kembali tukar posisinya.

2 3 5 6 8 9

Karena 3 lebih besar dari nilai 2 maka penukaran posisi kita hentikan. Setelah tidak ada lagi nilai yang akan dibandingkan maka kita nyatakan baris sudah fully sorted. Baris sudah dinyatakan tersusun sepenuhnya secara ascending.

Demikianlah penyusunan yang dilakukkan menurut metode insertion sort. Semoga artikel ini bisa bermanfaat.

Pengertian Sorting Pada Struktur Data, Lengkap!

Pengertian Sorting Dalam Struktur Data - Sorting merupakan suatu proses untuk menyusun kembali humpunan obyek menggunakan aturan tertentu. Sorting disebut juga sebagai suatu algoritma untuk meletakkan kumpulan elemen data kedalam urutan tertentu berdasarkan satu atau beberapa kunci dalam tiap-tiap elemen.

Pada dasarnya ada dua macam urutan yang biasa digunakan dalam suatu proses sorting: 

1. Urut naik (ascending) 
   Mengurutkan dari data yang mempunyai nilai paling kecil sampai paling besar

2. Urut turun (descending)
   Mengurutkan dari data yang mempunyai nilai paling besar sampai paling kecil.

Pengertian Sorting Pada Struktur Data, Lengkap!

Mengapa harus melakukan sorting data? Ada banyak alasan dan keuntungan dengan mengurutkan data. Data yang terurut mudah untuk dicari, mudah untuk diperiksa, dan mudah untuk dibetulkan jika terdapat kesalahan. Data yang terurut dengan baik juga mudah untuk dihapus jika sewaktu-waktu data tersebut tidak diperlukan lagi. Selain itu, dengan mengurutkan data maka kita semakin mudah untuk menyisipkan data atapun melakukan penggabungan data.

Metode-metode sorting meliputi:

1. Insertion Sort (Metode Penyisipan)
2. Selection Sort (Metode Seleksi)
3. Bubble sort(Metode Gelembung)
4. Shell Sort (Metode Shell)
5. Quick Sort (Metode Quick)
6. Merge Sort (Metode Penggabungan)

Macam-Macam Kunjungan Pada Pohon Biner

Macam-Macam Kunjungan Pada Pohon Biner - Ada tida macam kunjungan pada pohon biner, yaitu kunjungan PreOrder, InOrder, dan PostOrder. Selain itu ada kunjungan LevelOrder, yaitu yang berdasarkan kedudukan tiap simpul dalam pohon. Keempat kunjungan itu dibagi menjadi orientasi, yaitu left to right oriented (LRO) atau kunjungan dilakukan di cabang kiri dulu baru ke cabang kanan dan right to left oriented (RLO) atau kunjungan dilakukan di cabang kanan dulu baru ke cabang kiri.

Macam-Macam Kunjungan Pada Pohon Biner

1. Kunjungan PreOrder
Kunjungan PreOrder LRO atau sering disebut dengan depth first order menggunakan urutan sebagai berikut :

  • Cetak isi simpul yang dikunjungi.
  • Kunjungi cabang kiri.
  • Kunjungi cabang kanan

Kunjungan PreOrder

Prosedur kunjungan PreOrder dapat dilakukan dengan cara rekursif atau non rekursif. Prosedur kunjungan secara PreOrder LRO dengan rekursif disajikan berikut ini :


Procedure PreOrder (Root:Pohon);
Begin
If Root <> nil then
Begin
Write (Root^.Info);
PreOrder (Root^.kiri);
PreOrder (Root^.kanan);
End;
End;

2. Kunjungan InOrder
Kunjungan InOrder LRO atau sering disebut dengan symmetric order menggunakan urutan sebagai berikut :
  • Kunjungi cabang kiri.
  • Cetak isi simpul yang dikunjungi.
  • Kunjungi cabang kanan.

Kunjungan InOrder

Seperti pada kunjungan PreOrder, prosedur kunjungan InOrder dapat dilakukan dengan cara rekursif atau non rekursif. Prosedur kunjungan secara InOrder LRO dengan rekursif disajikan berikut ini :

Procedure InOrder (Root:Pohon);
Begin
If Root <> nil then
Begin
InOrder (Root^.kiri);
Write (Root^.Info);
InOrder (Root^.kanan);
End;
End;

3. Kunjungan PostOrder
Kunjungan PostOrder LRO menggunakan urutan sebagai berikut :
  • Kunjungi cabang kiri.
  • Kunjungi cabang kanan.
  • Cetak isi simpul yang dikunjungi.

Kunjungan PostOrder

Seperti halnya PreOrde dan InOrder, prosedur kunjungan PostOrder juga dapat dilakukan dengan cara rekursif atau non rekursif. Prosedur kunjungan secara PostOrder LRO dengan rekursif disajikan berikut ini :

Procedure PostOrder (Root:Pohon);
Begin
If Root <> nil then
Begin
PostOrder (Root^.kiri);
PostOrder (Root^.kanan);
Write (Root^.Info);
End;
End;

Pada ketiga cara kunjungan diatas, kunjungan ke Cabang Kiri dilakukan terlebih dahulu, baru kemudian kunjungan ke Cabang Kanan. Dengan orientasi semacam ini, Ketiga kunjungan diatas disebut dengan Left To Right Oriented (LRO). Jika kunjungan ke Cabang Kanan dilakukan lebih dahulu baru kemudian kunjungan ke Cabang Kiri, maka Orientasi semacam ini disebut Right To Left Oriented (RLO).

Kunjungan LevelOrder
Selain kunjungan yang dijelaskan diatas, masih ada satu macam kunjungan masih ada satu macam kunjungan lagi yaitu kunjungan LevelOrder. Kunjungan dimulai dari simpul yang ada pada tingkat 1 (Akar), diteruskan pada simpul ditingkat 2, tingkat 3 dan seterusnya.

Secara singkat kunjungan Level Order ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Dimulai dengan memasukkan Akar kedalam antrean.
2. Kemudian mengeluarkan Akar tersebut keluar dari antrean.

Pada saat Akar tersebut dikeluarkan dari antrean, cabang kiri dan cabang kanan secara berturut-turut dimasukkan dalam antrean. Dengan kata lain jika suatu elemen dikeluarkan dari antrean, maka cabang kiri dan kanan dari elemen yang baru saja dikeluarkan dimasukkan kedalam antrean.

Macam-Macam Kunjungan Pada Pohon Biner

Berdasarkan Gambar diatas, apabila dilakukan kunjungan secara PreOrder, maka akan diperoleh Notasi Prefix dari persamaan-persamaan yang digambarkan tersebut, yaitu :
+A*BC                       (Gambar.a)
*+AB-BC                    (Gambar.b)
^-*+ABC-DE+FG        (Gambar.c)

Jika dilakukan kunjungan secara PostOrder, akan diperoleh Notasi Postfixnya, yaitu :
ABC*+                      (Gambar.a)
AB+BC-*                  (Gambar.b)
AB+C*DE-FG+^       (Gambar.c)

7 OSI Layer Dan Penjelasannya, Lengkap!

Pengertian dan Fungsi 7 OSI Layer - Komunikasi antar komputer melalui jaringan sudah menjadi kebutuhan utama dalam pekerjaan terutama di bidang komputer server dan lainnya. Banyaknya produsen komputer yang memproduksi komputer sesuai inovasi mereka membuat perbedaan dalam hal protocol dan format data. Akibatnya berbagai masalah komunikasi muncul jika komputer yang digunakan itu berbeda vendor atau pembuatannya.

Misalnya dalam 1 perusahaan 1 ruangan menggunakan berbagai merk komputer yang berbeda-beda, hal ini akan menghambat proses komunikasi antar komputer. Melihat akan adanya kesalahan seperti itu, ISO atau yang dikenal dengan International Organization for Standardization membuat suatu formula khusus yang dikenal dengan OSI (Open System Interconnection) suatu model standart yang digunakan untuk menghubungkan komputer dari berbagai vendor yang berbeda

Urutan 7 Lapisan Layer OSI

OSI (Open System Interconnection) yang dikeluarkan oleh ISO dibagi menjadi 7 layer. 7 Layer OSI ini harus digunakan oleh vendor-vendor dalam memproduksi perangkat komputer, laptop dsb. Untuk lebih jelasnya apa saja 7 OSI layer yang dikeluarkan ISO, berikut ini daftarnya :
  • 7th - Layer : Aplication Service
  • 6th - Layer : Presentative Service
  • 5th - Layer : Session Communications
  • 4th - Layer : Transport Communications
  • 3th - Layer : Network Communications
  • 2nd - Layer : Data-Link Physical connections
  • 1st - Layer : Physical connections

Pengertian Model OSI Layer
Untuk lebih jelasnya mengenai ketujuh lapis OSI ini, maka pahami dulu apa model OSI itu? Model OSI layer adalah suatu model desain jaringan yang dirancang oleh ISO (internasional organization for standardization) yang berlokasi di eropa tahun 1977. OSI (open system interconnection) disebut sebagai model "Tujuh lapis OSI" yang digunakan sebagai dasar dalam membuat protocol jaringan yang berbeda agar bisa berkomunikasi.

Fungsi OSI Layer dalam Jaringan Komputer
Fungsi OSI layer adalah mengupayakan membuat sistem jaringan komputer yang menunjang interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda sehingga memudahkan perangkat dari vendor yang berbeda bisa berkomunikasi.

Fungsi 7 OSI Layer

Fungsi 7 OSI Layer

Lapisan ke-7 Application Layer
Application layer memiliki fungsi sebagai antarmuka aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, jadi fungsinya lebih kepada mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan serta membuat message problemnya. Protokol yang berada pada lapisan ini yakni HTTP, FTP, SMTP serta NFS.

Lapisan ke-6 Presentation Layer
Presentation layer berguna untuk mentranslasi data yang akan ditransmisikan aplikasi ke dalam format yang sesuai dengan transmisi data jaringan. Protokol yang ada pada lapisan ini yakni software redirektor, workstation, network shell, serta remote desktop protocol.

Lapisan ke-5 Session Layer
Session Layer memiliki fungsi mendefinisikan sebuah koneksi terbuat, dijaga atau dihapuskan. Pada layer ini terjadi resolusi nama.

Lapisan ke-4 Transport Layer
Transport layer memiliki fungsi memecah data menjadi sebuah paket data dan memberikan penomoran secara urut sehingga dapat dengan mudah tersusun di tempat tujuan pada waktu diterima. Pada lapisan layer ini terjadi notifikasi bahwa paket telah sukses diterima, dan jika ada paket data yang hilang ditengah jalan, maka secara otomatis akan ditransmisikan ulang.

Lapisan ke-3 Network Layer
Network layer memiliki fungsi untuk mendefinisikan alamat IP, lalu membuat header tiap paket data, dan melakukan routing dengan internetworking menggunakan router dan switch layer 3.

Lapisan ke-2 Data-link Layer
Data-link layer memiliki fungsi mengelompokkan bit-bit data menjadi sebuat frame. Di dalam lapisan ini juga terjadi aktifitas mengkoreksi kesalahan, flow control, pengalamatan hardware, dan menentukan jalannya perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater dan switch layer 2 berjalan. 

Lapisan ke-1 Physical Layer
Physical layer ini memiliki fungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan, topologi jaringan dan pengabelan. Hal lain yang terjadi pada layer 1 yakni mendefinisikan network interface card (NIC) agar bisa berinteraksi dengan media kabel atau radio.

Dari ulasan informasi tentang pengertian OSI layer dan fungsi OSI layer di atas, anda bisa menambah wawasan mengenai seberapa pentingnya pengidentifikasian antar vendor yang berbeda supaya bisa terkoneksi antar vendor satu dengan yang lainnya.

Demikian artikel tentang informasi pengertian dan fungsi 7 layer OSI dalam jaringan komputer. Semoga bisa bermanfaat untuk anda, banyak istilah yang mungkin belum anda pahami. Tapi jangan khawatir, anda bisa membaca berbagai pengertian dan fungsi-fungsi tentang komputer dan laptop di blog sederhana ini. Terima kasih

Urutan 7 Layer OSI dan Pengertiannya

Urutan 7 Layer OSI dan Pengertiannya - 7 Layer OSI adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977.

Kepanjangan dari OSI adalah Open System Inter Connection yang merupakan Kumpulan Layer-layer yang tidak saling bergantungan namun saling berkaitan satu sama lainnya. Maksud dari pernyataan tersebut adalah masing-masing Layer sudah mempunyai Tugas dan Tanggung Jawab masing-masing dan Saling mengisi satu sama lain, dan sama halnya dengan sebuah kerjasama Kelompok. jika salah satu dari Layer tersebut tidak digunakan berarti tidak akan Terbentuk jaringan.

Urutan 7 Layer OSI dan Pengertiannya

Urutan Komponen Penyusun 7 Layer OSI :
  1. Physical Layer 
  2. DataLink Layer 
  3. Network Layer 
  4. Transport Layer 
  5. Session Layer 
  6. Presentation Layer 
  7. Application Layer.

Dari ke Tujuh layer tersebuat mempunyai 2 (dua) Tingkatan Layer, yaitu:
  1. Lower Layer yang meliputi : Physical Layer, DataLink Layer, dan Network Layer.
  2. Upper Layer yang meliputi : Transport Layer, Session Layer, Presentation Layer, dan Application Layer
Fungsi Masing-Masing Layer beserta Protokol dan Perangkatnya

Dari ke Tujuh Layer tersebut juga mempunyai Tugas dan Tanggung Jawab masing-masing, yaitu :

Urutan 7 Layer OSI dan Pengertiannya

  1. Physical Layer : Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan, topologi jaringan dan pengabelan. Adapun perangkat-perangkat yang dapat dihubungkan dengan Physical layer adalah NIC (Network Interface Card) berikut dengan Kabel - kabelnya
  2. DataLink Layer : Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yangdisebut sebagai frame. Pada Layer ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras seperti Halnya MAC Address, dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti HUB, Bridge, Repeater, dan Switch layer 2 (Switch un-manage) beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi Layer ini menjadi dua Layer anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).
  3. Network Layer : Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan Router dan Switch layer-3 (Switch Manage).
  4. Transport Layer : Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada layer ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan.
  5. Session Layer : Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di layer ini juga dilakukan resolusi nama.
  6. Presentation Layer : Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam Layer ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).
  7. Application Layer : Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam layer  ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.
Nah itulah artikel mengenai Pengertian, Perangkat Dan Protokol 7 Layer OSI, Beserta Fungsi Dari Massing-Masing Layer. Semoga artikel ini bermanfaat.

Pengertian dan Fungsi Lengkap 7 Lapisan OSI

Pengertian dan Fungsi Lengkap 7 Lapisan OSI - OSI Layer adalah sebuah desain arsitektural jaringan yang telah dikembangkan pada tahun 1977 oleh badan ISO (International Organization for Standardization) di Eropa. Lapisan OSI Layer sendiri memiliki 7 lapisan sehingga untuk membentuk sebuah jaringan kita harus menggunakan lapisan Osi layer ini, karena dengan tidak adanya Lapisan OSI Layer ini tidak akan terbentuk sebuah jaringan. Lapisan OSI Layer memiliki 7 lapisan yang setiap lapisannya memiliki tugas, tanggung jawab sendiri. Lapisan OSI Layer sendiri sudah dianggap sebagai model ideal dari koneksi logis yang harus di jaga agar tercipta sebuah komunikasi dalam jaringan yang baik.

Pengertian dan Fungsi Lengkap 7 Lapisan OSI

Macam-Macam 7 Lapisan OSI Layer :

1. Physical Layer (Lapisan Fisik)
Lapisan Fisik adalah lapisan paling bawah di OSI Layer, Lapisan ini berfungsi untuk mendefiniskan media tansmisi jaringan, desain jaringan, topologi jaringan dan pengkabelan. Lapisan ini dikenal sebagai lapisan yang mengatur tentang pengkabelan.

2. Data Link Layer (Lapisan Data Link)
Lapisan Data Link berfungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang sering disebut Frame. Di layer kedua di OSI ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan hardware atau yang di sebut MAC Address dan menentukkan bagaimana perangkat-perangkat jaringan (hardware jaringan) seperti Hub, Bridge dan Repeater. Layer ini di bagi oleh IEEE 802 menjadi dua level anak yaitu : LLC (Logical Link Control) dan MAC (Media Access Control).

Pengertian dan Fungsi Lengkap 7 Lapisan OSI

3. Network Layer (Lapisan Jaringan)
Lapisan Jaringan Berfungsi untuk mendefiniskan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket kemudian melakukan routing melalui internet working dengan menggunakan router dan switch layer 3. Layer ini harus bertanggung jawab dalam menentukan alamat sebuah jaringan, menentukan rute jaringan yang akan diambil, menjaga antrian trafik di dalam jaringan.

4. Transport Layer (Lapisan Transport)
Lapisan Transport berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Lapisan ini bertanggung jawab membagi data menjadi segmen dan menyediakan penanganan error.

5. Session Layer (Lapisan Session)
Lapisan Session berfungsi mendefinisikan bagaimana koneksi dapat di buat, dipelihara atau di hancurkan, di layer ini juga dilakukan resolusi nama. Lapisan layer ini bertanggung jawab menentukan bagaimana dua terminal menjaga, memelihara dan mengatur koneksi.

6. Presentation Layer (Lapisan Presentasi)
Lapisan Presentasi berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi kedalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protocol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak director (Redictor Software). Seperti llayanan worksatation (dalam Windows NT) dan juga Network Shell (semacam Virtual Network Computing) (VNC) atau Remote Dekstop Protocol (RDP). Lapisan ini bekerja bagaimana data dikonversi dan di format untuk transfer data.

7. Application Layer (Lapisan Aplikasi)
Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam layer ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS. Lapisan ini bekerja menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna, layer ini bertanggungjawab atas pertukaran informasi antara program computer, seperti program e-mail dan servis lain yang berjalan di jaringan seperti server printer atau aplikasi computer.

7 Lapisan OSI Layer ini dibedakkan menjadi 2 tingkatan yaitu, Lower layer yang meliputi : Layer, DataLink Layer, dan Network Layer. Serta Upper Layer yang meliputi : Transport Layer, Session Layer, Presentation Layer, dan Application Layer.

Untuk para teknisi jaringan seharusnya paham dengan lapisan OSI Layer karena untuk membentuk sebuah jaringan harus membutuhkan yang namanya 7 Lapisan OSI Layer. Semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk kalian semua. Terimakasih.

Pengertian Router dan Macam-Macam Router, Lengkap!

Pengertian Router dan Macam-Macam Router beserta Cara Kerja Router – Mungkin bagi Anda sebagian sudah ada yang tahu tentang apa itu router khususnya yang menekuni ataupun ahli dalam jaringan. Nah, mungkin disini saya akan membagikan ulang saja tentang pengertian router, macam-macam router, dan cara kerja router itu sendiri dalam sebuah jaringan.

Karena mungkin banyak diantara kalian semua yang belum paham mengenai router, khususnya yang membaca artikel ini pasti belum paham betul tentang apa itu router dan cara kerjanya. Kemudian juga pasti juga ada kemungkinan masih serasa sulit untuk membedakan antara router OS dan routerboard. Nah, dibawah ini langsung saja saya akan menjelaskan secara rinci tentang apa itu router.

Pengertian Router dan Macam-Macam Router beserta Cara Kerja Router


Pengertian Router
Apa itu Router? Jadi, Pengertian Router adalah perangkat jaringan yang digunakan untuk membagi Protokol kepada jaringan-jaringan lainnya. Maka dengan router, sebuah protokol akan bisa kita sharing ke perangkat jaringan lainnya.

Kalau kalian masih bingung, dapat di istilahkan bahwa router merupkan perangkat jaringan yang berfungsi menghubungkan 2 atau lebih jaringan. Tetapi router itu sendiri juga berbeda dengan perangkat yang namanya switch. Karena terkadang bagi orang awam tentang jaringan sulit juga membedakan router dan switch. Jadi router berfungsi menghubungkan 2 atau lebih jaringan LAN, sedangkan switch berfungsi menghubungkan beberapa perangkat untuk membentuk jaringan LAN atau istilahnya adalah membagi jalur pada jaringan.

Sebagai pengertian router, bahwa router juga dapat dikatakan merupakan sebuah alat yang fungsinya adalah mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau internet menuju tujuannya melalui sebuah proses yang dimana cara kerja ini dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh OSI Layer. Kemudian router juga memiliki fungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya.

Kemudian router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork. Dan untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya, router juga terkadang digunakan untuk mengkoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring. Mungkin itulah pengertian singkat mengenai router.

Apa Fungsi Router?
1. Fungsi utama router yaitu menghubungkan beberapa jaringan untuk menyampaikan data dari suatu jaringan ke jaringan yang lain. Namun router berbeda dengan Switch, karena Switch hanya digunakan untuk menghubungkan beberapa komputer dan membentuk LAN (local area network). Sedangkan router digunakan untuk menghubungkan antar satu LAN dengan LAN yang lainnya. Jadi jangan sampai kalian salah mengartikan fungsi router.

2. Fungsi router selanjutnya adalah untuk men-transmisikan informasi dari satu jaringan ke jaringan lain yang sistem kerjanya seperti bridge.

3. Router juga berfungsi untuk mengubungkan jaringan lokal kesebuah koneksi DSL biasa juga disebut DSL router. Router ini umumnya memilki fungsi firewal untuk melakukan penapisan paket berdasarkan sumber serta alamat tujuan paket tersebut, namun tidak semua router memiliki fungsi yang sama. Router yang memiliki fitur penapisan paket dapat juga disebut sebagai paket filtering router. Fungsi umum router ini adalah memblokir lalulintas data yang telah dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang bisa menyebabkan kinerja jaringan menjadi melambat.

Apa Saja Jenis-jenis Router?
Nah, untuk jenis router ada 3 macam seperti router PC, router hardware, dan router aplikasi. Untuk penjelasanya ada dibawah ini:

1. Router PC adalah Sistem Operasi yang mempunyai fasilitas sharing atau membagi IP Address.

2. Router Hardware adalah suatu perangkat yang mempunyai kemampuan seperti router, sehingga perangkat keras tersebut dapat membagi dan memancarkan, serta membagi IP Address.

3. Kemudian untuk Router Aplikasi sendiri merupakan aplikasi yang bisa diinstal pada Sistem Operasi, sehingga nantinya akan membuat Sistem Operasi itu mempunyai kemampuan seperti router. Seperti contoh; WinProxy, SpyGate, WinGate, dan WinRoute.

Bagaimana Cara Kerja Router?
Untuk cara kerja router, mari kita simak bersama-sama karena saya akan menjelaskan melalui sebuah gambar yang saya ambil dari fortuna.com. Oke, Ilustrasi mengenai cara kerja router ini dapat dilihat pada gambar dibawah :

Cara Kerja Router

Pada gambar diatas terdapat dua buah network yang terhubung pada sebuah router. Network yang berada pada sebelah kiri yang terhubung ke port 1 router mempunyai alamat 192.168.1.0 serta pada network yang sebelah kanan yang terhubung ke port 2 router mempunyai alamat 192.155.2.0.
  • Komputer A mengirim sebuah data kepada komputer C, router tidak akan meneruskan data tersebut kepada jaringan yang lainnya.
  • Begitu juga apabila ketika komputer F mengirim sebuah data kepada komputer E, router tidak akan meneruskan paket data tersebut kepada network yang lainnya.
  • Barulah ketika komputer F mengirimkan sebuah data kepada komputer B, router akan meneruskan paket data tersebut ke komputer B.

Nanti router juga memiliki tabel routing yang berisikan informasi alamat tujuan, jarak menunju network tujuan yang di istilahkan dengan metric dan juga interface yang terhubung dengan network tujuan.

Dalam tabel routing terdapat static route dan dynamic route yaitu :
  • Stastic Route adalah Proses pengisian tabel routing yang dilakukan secara manual oleh administrator
  • Dynamic Route adalah Proses pengisian tabel routing yang dikelola oleh routing protocol. beberapa protocol yang biasa digunakan adalah RIP, IGRP, OSPF, BGP, dan lain – lain.
Router Mikrotik

Jika berbicara tentang mikrotik tentunya ada perbedaan mengenai router OS dan routerboard. Mikrotik router OS dan routerboard yang membedakan hanya tampilan dan cara konfigurasi mikrotiknya saja. Namun, lebih mudah menggunakan routerboard karena tampilannya berupa grafik kita tidak perlu menuliskan perintah-perintah seperti router OS yang tampilannya menggunakan CLI. Jadi router OS menggunakan perintah manual sehingga masih terlihat sulit untuk pengguna pemula. Sekian informasi yang dapat saya bagikan kembali untuk kalian semua, dan semoga artikel ini bermanfaat.

Pengertian Batch File Beserta Fungsi dan Cara Kerjanya

Pengertian Batch File Beserta Fungsi dan Cara Kerjanya – Mungkin bagi para progammer ataupun teknisi komputer, terutama yang berapa di bagian hardware sudah tahu apa itu batch programming. Penjelasan singkat berkas instruksi atau yang sering disebut sebagai batch file adalah sebuah berkas teks yang berisi beberapa seri perintah untuk dijalankan oleh interpreter perintah. 

Menurut berbagai referensi batch ini juga dapat didefinisikan juga sebagai kumpulan perintah-perintah command line yang dapat dijalankan pada Microsoft Windows. Berkas instruksi ini memiliki file ekstensi .bat atau .cmd. Mungkin tidak terlalu sulit untuk pemrograman ini, karena batch ini struktur dan susunanya cukup sederhana, cukup ketik source code program pada notepad atau text editor lainnya lalu simpan dengan ekstensi .bat dan nanti akan menjadi sebuah sourchut yang berlambangkan gear atau machine.

Pengertian Batch File Beserta Fungsi dan Cara Kerjanya

Seperti Apa File Ekstensi Batch File pada DOS ?
.bat merupakan ekstensi pertama yang digunakan oleh Microsoft untuk batch file. Ekstensi ini berjalan pada MS-DOS dan semua versi dari Microsoft windows. Pada umunya di MS-DOS menggunakan command.com untuk mengeksekusi file batch di windows menggunakan cmd.exe.

Cara Kerja Batch File
Ketika sebuah batch file dijalankan, shell yang berupa command.com akan membaca file batch dan kemudian akan mengeksekusi perintahnya secara baris demi baris dan tentunya secara berurutan. Batch files berguna untuk menjalankan rangkaian dari dari beberapa perintah yang bisa dieksekusi (executables) secara otomatis dan sering digunakan oleh sistem administrator untuk mengotomatisasi banyak proses secara bersamaan. Perintah-perintah batch file ini bersifat case insensitive. Jadi tidak ada perbedaan maksud antara huruf besar dengan huruf kecil, hal ini tentunya meringankan bagi sobat yang sering kurang teliti dalam besar kecilnya huruf.

Perintah-perintah yang ada didalam DOS batch command seperti Copy, Dir, Delete, sering juga disebut dengan perintah internal, sedangkan perintah dengan format, Undelete, Backup merupakan bagian dari perintah eksternal. Setiap sobat menjalankan perintah DOS batch file tersebut baik secara internal maupun eksternal, command.com akan langsung menjalankan peritah internal atau memanggil program eksternal yang terpisah dan menjalankan perintah tersebut untuk mengembalikan hasilnya dalam bentuk perintah eksternal.

Fungsi Batch File
Bisa dikatakan fungsi batch file ini untuk melakukan tugas rutin seperti backup file Penting, menghapus file-file sementara (*. tmp,. Bak, ~ .* , dll) maka sangat repot jika nantinya sobat harus mengetikan perintah-perintah yang sama setiap kali akan melakukan tugas yang sama. Maka diperlukanlah batch file ini untuk mengatasi permasalahn tersebut, sehingga setiap sobat membutuhkan untuk melakukan sebuah tugas tertentu dalam DOS, maka tinggal jalankan saja file Batch yang sudah di buat sebelumnya. Hal ini tentu akan sangat efektif daripada harus mengetikan perintah-perintah yang sama serta dapat menghemat waktu.

Semua pekerjaan yang kita kerjakan tentunya akan bisa berdampak positif dan negatif, seperti halnya dalam batch ini yang secara logika memiliki 2 fungsi, yaitu fungsi positif dan fungsi negatif :

1. Bisa dikatakan berfungsi positif jika bacth file ini digunakan untuk tune up, program administrator, backup, dan lainya.

2. Kemudian bisa dikatakan negatif karena jika mungkin nanti digunakan untuk membuat virus, cracker, dan sebagainya.

Pengertian Batch File Beserta Fungsi dan Cara Kerjanya

Dibawah ini Merupakan Beberapa Command Batch

Copy = membuat duplikat suatu file ke directory lainnya.
Del = Menghapus sebuah file dari suatu directory.
Echo = menulis pesan ke layar, sedangkan untuk syntax echo off, digunakan untuk meniadakan tampilan echo.
Goto = melompat dari suatu syntax ke label.
Help = melihat command batch lainnya.
Start = menjalankan suatu program.
Pause = Merupakan perintah untuk meminta satu ketikan tombol sembarang, dimana pesan yang ditampilkan adalah Press any key to continue… Nah, untuk menghilangkan pesan ini dapat diketikkan PAUSE > NUL.
If = Digunakan untuk memeriksa kondisi tertentu jika kondisi tersebut tersedia.
Rem = Kependekan dari REMARK merupakan suatu perintah yang mengakibatkan suatu baris perintah menjadi tidak berfungsi, akan diabaikan dan tidak diproses.
Cls = Sama seperti perintah DOS, yaitu digunakan untuk menghapus layar.
Exit = keluar dari jendela DOS jika file batch berjalan dari Windows.

Beberapa Operator Batch File
@ = berguna untuk membuat syntax menjadi tidak kelihatan di layar atau untuk tidak menampilkan baris perintah disebelah kanan layar.
: = tanda label.
> = menuliskan sesuatu dengan meniban isi file yang sudah ada.
>> = menuliskan sesuatu pada garis baris yang baru.
:: = komentar, tidak dieksekusi.

Nah itulah sedikit penjelasan tentang pengertian batch file beserta fungsi dan cara kerjanya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk kalian semua.

Pengertian Model Proses Rekayasa Perangkat Lunak

Pengertian Model Proses Rekayasa Perangkat Lunak – Pada kesempatan kali ini saya akan mengajak sobat semua untuk membahas tentang dunia perangkat lunak. Nah, didalam perangkat lunak tersebut terdapat yang namanya model proses, dan model proses itu sendiri memiliki beberapa macam. Pada artikel ini kita akan bahas tentang pengertian model proses perangkat lunak, kelebihan dan kekurangan model proses, dan macam-macam model proses tersebut.

Pengertian Model Proses Rekayasa Perangkat Lunak

Apa itu Model Proses Perangkat Lunak?
Jad model proses merupakan suatu deskripsi yang disederhanakan dari proses perangkat lunak dan kemudian dipresentasikan dengan sudut pandang tertentu. Model proses ini bisa saja mencakup suatu kegiatan yang termasuk dalam bagian dari proses perangkat lunak tersebut dan produk perangkat lunak. Serta terlibatnya peran seseorang pada rekayasa perangkat lunak tersebut.

Model Proses Perangkat Lunak

Model proses perangkat lunak itu sendiri dibagi menjadi beberapa macam pengembangan, seperti dibawah ini :

1. Waterfall
Pengertian model waterfall ini adalah suatu model klasik yang memiliki pengembangan perangkat lunak secara sistematis. Jadi, dari model waterfall ini melakukan pengerjaan dari suatu sistem dilakukan secara berurutan atau secara linear.

Kelebihan dari waterfall:
  • Software yang dikembangkan dengan metode ini biasanya menghasilkan kualitas yang baik.
  • Dokumen pengembangan sistem sangat terorganisir. Mengapa? Karena pada setiap fasenya harus terselesaikan secara lengkap sebelum nantinya akan melangkah ke fase berikutnya.

Kekurangan dari waterfall:
  • Perubahan sulit dilakukan karena sifatnya yang kaku. Jadi, karena sifat kakunya inilah model proses waterfall mungkin cocok ketika nanti kebutuhan yang dikumpulkan lengkap, sehingga perubahan bisa ditekan sekecil mungkin. Tapi pada kenyataannya jarang sekali pengguna yang bisa memberikan kebutuhan secara lengkap,  mungkin karena perubahan kebutuhan adalah sesuatu yang wajar terjadi.


2. Prototype
Metode Prototype merupakan metode pengembangan perangkat lunak yang memodelkan dari sistem kerja suatu perangkat lunak yang belum lengkap dari pihak user.

Kelebihan dari prototype :
  • User dapat berinteraksi aktif.
  • Penentuan kebutuhan lebih mudah diwujudkan.
  • Mempersingkat waktu pengembangan.
Kekurangan dari prototype :
  • Proses analisis dan perancangan terlalu singkat.
  • Mengesampingkan alternatif pemecahan masalah.
  • Bisanya kurang fleksible dalam mengahadapi perubahan.
  • Prototype yang dihasilkan tidak selamanya mudah dirubah.
  • Prototype terlalu cepat selesai.


3. Spiral
Model spiral adalah model proses dari software yang evolsioner dan dapat merangkai dengan sifat yang iteraktif dari prototype dengan cara kontrol dan aspek sistematis dari model sekuensial linear. Model ini sangat berpotensi untuk pengembangan versi software secara cepat.

Kelebihan dari spiral :
Nantinya dapat disesuaikan agar perangkat lunak bisa digunakan selama perangkat lunak komputer masih aktif.
Model ini cocok untuk pengembangan sistem dan perangkat lunak skala besar.

Kekurangan dari spiral :
  • Sulit untuk menyakinkan pelanggan bahwa pendekatan evolusioner ini bisa dikontrol.
  • Memerlukan penaksiran resiko yang masuk akal dan akan menjadi masalah yang serius jika resiko mayor tidak ditemukan dan diatur.
  • Butuh waktu lama untuk menerapkan paradigma ini menuju kepastian yang absolute.


4. Rapin Aplication Development (RAD)
Model RAD merupakan sebuah adaptasi “kecepatan tinggi” dari model sekuensial linier, yang di mana perkembangan ini cepat dicapai dengan menggunakan pendekatan kontruksi berbasis komponen.

Kelebihan dari RAD :
  • Setiap fungsi mayor dapat dimodulkan dalam waktu tertentu kurang dari 3 bulan dan dapat dibicarakan oleh tim RAD yang terpisah dan kemudian diintegrasikan sehingga waktunya lebih efisien.
  • RAD mengikuti tahap pengembangan sistem seperti umumnya, tetapi mempunyai kemampuan untuk menggunakan kembali komponen yang ada sehingga pengembang tidak perlu membuat dari awal lagi dan waktu yang lebih singkat

Kekurangan dari RAD adalah :
  • Bagi proyek yang besar tetapi berskala, RAD memerlukan sumber daya manusia yang memadai untuk menciptakan jumlah tim RAD yang baik.
  • RAD menuntut pengembangan dan pelanggan memiliki komitmen di dalam aktivitas rapid-fire yang diperlukan untuk melengkapi sebuah sistem, di dalam kerangka waktu yang sangat diperpendek. Jika komitmen tersebut tidak ada, proyek RAD akan gagal.


5. Incremental
Model incremental (Incremental waterfall model) merupakan perbaikan dari modelwaterfall dan sebagai standar pendekatan top-down. Ide dasar dari model ini adalahmembangun software secara meningkat (Increment) berdasarkan kemampuan fungsional.

Kelebihan dari Incremental :
  • Penambahan kemampuan fungsional akan lebih mudah diuji, diverifikasi, dan divalidasi dan dapat menurunkan biaya yang dikeluarkan untuk memperbaiki sistem.
  • Nilai penggunaan dapat ditentukan pada setiap increament sehingga fungsionalitas sistem disediakan lebih awal.
  • Increment awal berupa prototype untuk membantu memahami kebutuhan pada increment berikutnya.
  • Memiliki risiko lebih rendah terhadap keseluruhan pengembagan sistem.
  • Prioritas tertinggi pada pelayanan sistem adalah yang paling diuji.

Kekurangan dari Incremental :
  • Tiap bagian tidak dapat diintegrasikan.
  • Setiap tambahan yang dibangun harus dimasukkan kedalam struktur yang ada tanpa menurunkan kualitas dari yang telah dibangun system tersebut sampai saat ini.
  • Penambahan staf dilakukan jika hasil incremental akan dikembangkan lebih lanjut.

Nah itulah pembahasan tentang pengertian model proses perangkat lunak, kelebihan dan kekurangan model proses, dan macam-macam model proses. Semoga dapat membantu sobat semuanya.